Bertolak ke Kendal, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Lithium
3763 Dilihat
07 Aug 2024
KENDAL - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Rabu (7/8/2024). Kunjungan Presiden kali ini menjadi salah satu wujud komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan industri baterai nasional. Pabrik anoda di KEK Kendal diharapkan dapat meningkatkan produksi bahan anoda baterai yang akan mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
PT. Indonesia BTR New Energy Material (BTR) merupakan pabrik asal Tiongkok yang telah merampungkan pembangunan pabrik tahap pertamanya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dalam waktu 10 bulan, dan menjadi pabrik anoda terbesar di dunia. Diketahui, nilai investasi tahap I yang telah terealisasi untuk proyek pabrik anoda tersebut mencapai 478 juta dolar AS atau setara Rp 7,7 triliun, serta memiliki kapasitas produksi bahan anoda baterai sebesar 80 ribu ton per tahun.
Dalam peresmian, Presien Jokowi didampingi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan pejabat terkait lainnya.
"Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini, baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan di Beijing tahu-tahu pabriknya sudah jadi. Ini namanya kecepatan," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, negara cepat akan mengalahkan negara yang lambat, dan Indonesia sudah menjadi negara cepat. Selain itu, Jokowi mengatakan bahan baku pembuatan anoda baterai seperti natural graphite diimpor dari Afrika, sedangkan untuk artificial graphite diambil dari kilang Pertamina di Riau dan lithium dari Australia.
"Kita memang gak punya lithiumnya, tapi nikelnya ada di Indonesia, kalau terintegrasi semuanya dan jadi arang setengah jadi kita akan menjadi pemasok masuk ke global supply chain," sebutnya.
Nantinya pada tahap II, BTR akan berinvestasi senilai US$ 299 juta. Setelah tahap I dan II selesai, Indonesia diperkirakan juga akan menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160.000 ton. (humas.dpmptsp.jtg)
Jokowi, KIK, Peresmian
Berita Lainnya
- 21 Mar 2025
- 3240 Dilihat

- 21 Jul 2024
- 3453 Dilihat

- 21 Jun 2022
- 3845 Dilihat

- 21 Jun 2022
- 3583 Dilihat

- 28 Sep 2022
- 3783 Dilihat
