CJIBF 2024 digelar, Pemprov Jateng Dorong Investasi Hilirisasi Pertanian

  • 30 Oct 2024
  • 73 Dilihat

BATANG – Forum Bisnis Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2024 digelar di Ballroom Grand Batang City (Kawasan Industri Terpadu Batang/KITB), Selasa (29/10/2024). Ajang itu merupakan kerjasama antar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengan dengan Bank Indonesia untuk menawarkan sejumlah peluang investasi, termasuk energi terbarukan, di tengah posisi Jateng sebagai salah satu penopang pangan dan industri nasional.

CJIBF kali ini menawarkan 17 peluang investasi, tiga di antaranya merupakan peluang investasi energi hijau, yakni rumah sakit berbasis 'Green Hospital' di Kabupaten Semarang, pengolahan sampah menjadi refuse derived fuel (RDF) di Grobogan, dan pengembangan kawasan pengolahan ikan di Cilacap.

CJIBF 2024

Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, CJIBF merupakan ajang untuk meningkatkan realisasi investasi untuk mendorong perekonomian daerah .

“Dengan tema Enhancing Sustainable Growth and Green Circular Economies, kita terus mendorong transformasi ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tuturnya seusai membuka CJIBF.

Menurut Nana, potensi penanaman modal di Jawa Tengah terbuka luas. Hal itu dilihat dari delapan kawasan industri, didukung pula ketersediaan infrastruktur yang baik, serta kualitas sumber daya manusia yang mumpuni.

Pada sektor perizinan, pihaknya berkomitmen memberikan layanan tanpa berbelit. Dengan begitu, investasi di Jateng pun semakin menanjak. Tercatat, realisasi investasi di Jateng hingga triwulan ketiga 2024, mencapai Rp65,89 triliun. Dari target investasi 2024 sebesar Rp 80,10 triliun, capaian tersebut sudah menyentuh 82,26 persen.

Kondisi itu, mempengaruhi jumlah penambahan proyek sebesar 48.810 unit, dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 318.195 orang.

“Perizinan kami beri kemudahan, dalam arti tidak berbelit, mudah, cepat, dan ini dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta para investor lokal maupun asing,” papar Pj gubernur.

CJIBF - Kepala DPMPTSP Jateng

Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menyampaikan bahwa saat ini yang menjadi primadona investasi di Jateng khususnya Penanaman Modal Asing (PMA) yaitu industri-industri pada karya, seperti alas kaki, tekstil dan produk tekstil yang menyerap banyak tenaga kerja.

"Saat ini PMA tertarik pada industri padat karya, namun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih kuat di sektor-sektor pengolahan pangan dan pertanian", ungkapnya.

Terkait dengan investasi PMA di sektor hilirisasi pertanian, Sakina membeberkan bahwa pihaknya masih harus mendorong sektor tersebut agar diminati pemodal asing.

"Masih jadi PR untuk kami, bahwa hilirsasi pertanian menjadi peluang besar pagi investor PMA. Tapi kami optimis, untuk mempromosikan sektor pertanian karena Jateng menjadi salah satu penopang pangan dan pertanian nasional", imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, pihaknya juga akan turut serta dalam mempromosikan peluang investasi Jateng.

“Dari 17 peluang investasi yang ditawarkan pada CJIBF 2024, tiga di antaranya telah clear and clean dan benar-benar siap ditawarkan ke investor. Kita melalui kantor perwakilan BI di Tokyo, Singapura, dan London, serta Amerika, akan kita tawarkan,” pungkasnya. (humas.dpmptsp.jtg)