JATENG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, kunjungi 2 perusahaan di Jateng untuk  memantau perkembangan industri dan ketenagakerjaan di wilayahnya. Perusahaan yang dikunjungi adalah PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (Sido Muncul) di Kabupaten Semarang, dan PT. Selalu Cinta Indonesia (SCI) di Kota Salatiga, Rabu (3/7/2024).

Sido Muncul, merupakan perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang memproduksi obat tradisional dan minuman kesehatan (jamu). Perusahaan ini menggabungkan metode tradisional dengan teknologi modern dalam proses produksi, serta memiliki fasilitas produksi yang bersertifikat GMP (Good Manufacturing Practice). Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat, menyampaikan bahwa pabriknya mengembangkan dan memproduksi herbal dan farmasi berkualitas tinggi serta memberikan kontribusi terhadap kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup. "Produk Sido Muncul sudah diekspor ke 20 negara, termasuk Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara di Eropa", ungkapnya. Sebagai perusahaan besar, tambahnya, Sido Muncul telah memberikan CSR (Company Social Responsibility) kepada masyarakat, termasuk layanan kesehatan gratis, pendidikan dan lingkungan hidup.  

Sedangkan SCI, merupakan pabrik yang memproduksi alas kaki/sepatu dengan orientasi ekspor. Perusahaan PMA ini menyerap ribuan tenaga kerja dan saat ini sedang dalam peningkatan kapasitas produksi. Direktur Produksi, Adam, mengatakan bahwa saat ini SCI memproduksi merk sepatu olah raga Nike dan Converse. Ekspor SCI, imbuhnya, telah menembus pasar di beberapa negara di benua Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Asia dengan masih menggunakan bahan baku lokal. "Kami telah melakukan ekspor ke berbagai negara, bahan baku yang kami gunakan 65% dari lokal, sisanya ekspor", bebernya. Tidak hanya itu, SCI juga menerapkan 'green energy' di pabriknya dengan memasang panel surya sebagai salah satu sumber daya listrik. Kepala DPMPTSP Prov Jateng, Sakina Rosellasari, yang hadir mendampingi Pj Gubernur Jateng menyatakan, saat ini Jateng masih menjadi bidikan investasi. "Iklim investasi yang kondusif menjadikan Jateng lokasi investasi yang tepat, baik PMDN maupun PMA serta Usaha Kecil Mikro", tandasnya.
 
Kedua perusahaan yang dikunjungi oleh Nana dan jajarannya menyerap ribuan tenaga kerja dan berkontribusi pada peningkatan nilai ekspor Jateng. "Ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sehat, karena memberikan perhatian maksimal kepada karyawannya" ungkap Nana. Berdasarkan pengamatannya, perkembangan dua industri berskala besar itu terbilang baik. Indikatornya adalah pasar ekspor yang luas. Nana Sudjana berharap, banyak perusahaan yang menanamkan investasinya di Jateng. Pihaknya akan terus menjaga iklim usaha yang nyaman baik untuk investor maupun tenaga kerja. (humas.dpmptsp.jateng)