Proyek Siap Ditawarkan
Pembangunan Docking Kapal
Latar Belakang :
Salah satu potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Rembang adalah adanya garis pantai sejauh ±62 Km yang berada di sisi utara Kabupaten Rembang sehingga mayoritas masyarakat Rembang yang berada di sisi utara, mulai dari Kecamatan Kaliori sampai dengan Kecamatan Sarang berprofesi sebagai nelayan. Kabupaten Rembang memiliki potensi hasil kelautan dan perikanan yang cukup besar, baik dari hasil produksi perikanan tangkap maupun budidaya. Potensi perikanan Kabupaten Rembang khususnya budidaya belum dimanfaatkan secara optimal baik budidaya perikanan darat maupun budidaya perikanan laut, oleh karena itu dibutuhkan perhatian dari semua pihak untuk pengembangan perikanan budidaya tersebut. Perikanan budidaya merupakan salah satu potensi yang dimiliki dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petani ikan.
Adapun potensi perikanan budidaya darat meliputi budidaya air tawar dan air payau. Namun demikian budidaya perikanan air laut secara geografis kurang memungkinkan karena berada pada Laut Jawa dan bukan merupakan wilayah kepulauan dengan air tenang. Salah satu yang menjadi komoditas unggulan budidaya air payau adalah bandeng dan udang vaname, sedangkan komoditas air tawar adalah lele dan nila.
- Perikanan Budidaya
Produksi perikanan budidaya di Kabupaten Rembang mengalami penurunan dari tahun 2015-2017, dengan produksi pada tahun 2015 sebesar 1.892,06 ton mengalami penurunan pada tahun 2017 dengan produksi sebesar 1.422,59 ton. - Perikanan Tangkap
Produksi perikanan tangkap di Kabupaten Rembang mengalami penurunan selama kurun waktu 2014–2017, pada tahun 2014 produksi perikanan tangkap sebesar 60.772.646 ton, mengalami penurunan pada tahun 2017 sebesar 36.243.036 ton. Hal ini disebabkan adanya kebijakan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 2/PERMEN.KP/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara RI. TPI yang terdapat di Kabupaten Rembang tersebar di berbagai desa yaitu Tunggulsari, Tanjungsari, Tasikagung I, Tasikagung II, Pasar Banggi, Pangkalan, Pandangan, Karanglincak, Karanganyar, dan Sarang.
- Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Jumlah pedagang (bakul) ikan di Kabupaten Rembang berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang pada tahun 2014-2017 mengalami penurunan yaitu pada tahun 2014 jumlah nelayan sebesar 20.718 orang dan jumlah bakul ikan sebanyak 1.570 orang, sedangkan pada tahun 2017 jumlah nelayan sebesar 24.881 orang dan jumlah bakul ikan sebanyak 1.523 orang. Dari data tersebut jumlah nelayan mengalami peningkatan sedangkan jumlah bakul ikan mengalami penurunan. Peningkatan jumlah nelayan diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ikan pada masyarakat. Dimana pada tahun 2015 konsumsi perkapita Kabupaten Rembang 14 kg/kapita/tahun, masih di bawah target nasional yaitu 35 kg per kapita per tahun.
Lokasi Proyek | Kabupaten Rembang |
Nilai Investasi | Rp 589 Milyar |
Skema Investasi | Build Operate Transfer (BOT) maksimal kerjasama 20 tahun |
Kondisi Saat Ini | Dinamika produksi perikanan yang ada di Kabupaten Rembang semakin meningkat seiring dengan perbaikan dan peningkatan infrastruktur pendukung potensi perikanan yang diikuti dengan berkembangnya jumlah maupun tonnage kapal yang dimiliki Nelayan Rembang maupun semakin meningkatnya armada kapal Nelayan luar Rembang yang bersandar di PPI ataupun melakukan transaksi di TPI di wilayah Kabupaten Rembang. Seiring dengan berkembangnya jumlah dan tonnage armada kapal, baik milik Nelayan Rembang yang jumlahnya > 800 kapal tangkap maupun luar Rembang yang beraktivitas di wilayah Kabupaten Rembang, belum diikuti dengan fasilitas yang memadai khususnya yang berkaitan dengan fasilitas perbaikan armada kapal atau docking kapal, karena pada saat-saat tertentu armada kapal milik Nelayan maupun kapal niaga butuh docking kapal untuk perbaikan yang selama ini sangat kesulitan untuk melakukan docking kapal karen belum tersedia di Kabupaten Rembang dan harus pergi jauh ke luar Rembang apabila memerlukan docking kapal. Fasilitas docking kapal beserta dengan segenap kelengkapannya mempunyai peran sangat penting sebagai penunjang keberhasilan dalam memanfaatkan potensi sumberdaya perairan laut secara optimal melalui kegiatan penangkapan oleh Nelayan. Hal ini akan mendapatkan kuantitas dan kualitas produksi hasil perikanan jenis ikan segar karena produk dengan kuantitas dan kualitas yang memadai akan sangat menunjang banyak aspek diantaranya adalah:
Saat ini jumlah Nelayan yang ada sebanyak ±24.881 dengan jumlah bakul ikan sebanyak ±1.523, sedangkan untuk unit pengolahan ikan yang ada di Kabupaten Rembang ±2.740 unit yang mampu menyerap ±21.583 orang diharapkan akan terus berkembang seiring dengan adanya peningkatan fasilitas pendukung seperti docking kapal.
|
Ruang Lingkup Proyek | Sesuai dengan bobot kerja, produktivitas, kapasitas, sarana pokok, fungsional, sarana penunjang serta sarana pengembangan dan agar dapat berfungsi sesuai peranannya. Pengadaan fasilitas docking Bagi Unit Perahu Armada Perikanan yang berkelanjutan perlu dipertimbangkan secara seksama, yaitu masalah infrastruktur yang perlu paling awal diadakan demi kelangsungan efektivitas dan efisiensi modal dan manajemen serta hasil kinerja akhir. Infrastruktur dalam hal ini dapat diartikan sebagai sistem fisik yang berupa penyediaan sarana-prasarana, bangunan, pengairan, fasilitas-fasilitas pendukung lainnya sehingga infrastruktur dapat diletakkan sebagai katalisator diantara proses produksi suatu jenis usaha manusia (dalam hal fasilitas docking), pasar dan konsumen, ada yang mendefinisikan bahwa infrastruktur adalah merupakan fasilitas-fasilitas atau struktur dasar, peralatan (pelengkap/penunjang), instalasi-instalasi yang dibangun guna mengoptimalkan fungsi dari system yang dikehendaki. Dengan kata lain bahwa infrastruktur adalah merupakan aset fisik yang dirancang pada suatu sistem agar dapat memberikan pelayanan terhadap kebutuhan-kebutuhan usaha yang dikehendaki oleh manusia (dalam ini pengadaan fasilitas docking). Infrastruktur fasilitas docking dalam hal ini sangat ditentukan oleh struktur tanah di kawasan pesisir sekitarnya. Perencana fasilitas docking paling tidak harus mengenal benar beberapa tipe Topografi dan tekstur tanah dan ekosistem yang ada di lokasi kawasan pesisir tersebut, karena fasilitas docking yang akan di adakan/dikelola di suatu kawasan pesisir tertentu secara tidak langsung harus dapat memberi kemudahan interaksi antara aktivitas pengelolaan sarana docking dengan lahan dan ekosistem yang ada di kawasan tersebut pekerjaan docking perahu atau kapal dapat mencapai produktivitas yang optimal jika perencanaan (Planned Docking) yang dibuat sebelumnya dapat memberi kemudahan pengendalian/pengelolaan sehingga sarana prasarananya harus dirancang dengan mempertimbangkan berbagai aspek pendukung yang ada, meliputi :
Dari Hasil studi dan kajian terhadap berbagai macam type Docking, disimpulkan type yang paling sesuai untuk fasilitas docking di Desa Kebloran Kecamatan Kragan adalah Multi Lifting Winch, Docking type ini adalah merupakan modifikasi dan inovasi baru penerapan sistem docking, dimana jika dibanding dengan tipe docking lain jauh lebih efektif dan efisien. Daya tampung type docking ini lebih banyak dibanding dengan tipe lainnya dan pengadaan peralatannya pun jauh lebih murah, karena pembiayaannya dapat ditekan, maka pemilihan type Docking yang ideal sangat dimungkinkan ditetapkan dengan memanfaatkan type Multi Lifting Winch.   |
Ketersediaan Pasar | - |
Luas Lahan | 8 Ha |
Sumber Air | |
Kelistrikan | |
Telekomunikasi |
Npv | Rp 12.519.154,80 |
Irr | 19,70% |
BC Ratio | - |
Payback Period | 5 tahun 9 bulan 2 hari |
Nama Pic | DPMPTSP Kabupaten Rembang |
Nama Instansi | Kabupaten Rembang |
Alamat Instansi | Jl. Pemuda Km.3, Kec. Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59219 |
Hp/Email | 0295 691349 / rembangdpmptsp@gmail.com |