Kawasan Wisata Bumi Perwira
Proyek Potensial

Latar Belakang :
Secara umum Kabupaten Purbalingga mempunyai potensi yang dapat dijadikan sebagai basis pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan PDRB Kabupaten Purbalingga Tahun 2016, dari analisis sektor basis ada empat lapangan usaha yang dapat dijadikan unggulan Kabupaten Purbalingga yakni pertanian kehutanan dan perikanan (28,53), industri pengolahan (26,33), perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (12,41) dan jasa pendidikan (5,67). Baik sektor basis maupun non basis secara simultan perlu ditingkatkan pertumbuhannya karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja. Hadirnya Undang-undang Kepariwisataan No 10 tahun 2009 mendorong setiap daerah di Indonesia untuk berkembang dan mampu menghadapi persaingan dan tuntutan pengembangan pariwisata.
Potensi Pariwisata
Purbalingga. Destinasi / obyek wisata di Purbalingga terdiri dari destinasi wisata alam, wisata sejarah dan budaya, wisata buatan dan wisata minat khusus.
Destinasi wisata alam, meliputi pendakian Gunung Slamet, Goa Lawa, bumi perkemahan Munjul Luhur dan agrowisata Serang.
Destinasi wisata sejarah dan budaya, meliputi MTL Jenderal Soedirman, situs Bandagai Karangjambu, Situs Mujan Bobotsari, Batu Menhir Karanganyar, Batu Gilang Kertanegara, museum Prof. Soegardha Poerbakawatja, Masjid Agung Darussalam, serta Situs Onje dan Situs Batu Tulis di Mrebet.
Destinasi wisata buatan, meliputi waterpark Owabong, waterpark Tirta Asri Walik, river words Purbasari Pancuran Mas dan Sanggaluri Reptile Park.
Destinasi wisata minat khusus, meliputi desa wisata Limbasari, Onje, Panusupan, Tanalum, Kedungbenda dan desa seni Bokol.
Potensi Industri
Di Purbalingga telah banyak berkembang Industri baik industri mikro, kecil, menengah maupun industri besar. Beberapa industri di Purbalingga yang berkembang cukup besar dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak, antara lain :
Industri peralatan kecantikan, memproduksi wig, bulu mata palsu, hair extension, kuku palsu, mannequin dan kuas kosmetik. Jumlah perusahaan yang ada sebanyak 19 PMA, 10 PMDN, 274 plasma, dan 1 sentra industri kerajinan rambut. 2. Industri tersebut menyerap tidak kurang dari 45.000 tenaga kerja di perusahaan inti dan 23.130 tenaga kerja di perusahaan plasma. Hampir 90 % produknya diekspor hampir ke seluruh negara Eropa, Amerika, Afrika, Timur Tengah, Asia dan China.
Industri logam, memproduksi knalpot dan berbagai komponen otomotif kendaraan. Saat ini terdapat 178 unit usaha industri knalpot mobil / motor dan mampu memproduksi 313.380 unit knalpot per tahun. Pemasaran knalpot Purbalingga hampir menjangkau ke seluruh kota di Indonesia.
Industri pengolahan kayu yang memproduksi lunch box, gomagi, kayu lapis, dan berbagai kayu olahan lainnya.
Industri kerajinan batik. Jumlah perajin batik di Purbalingga tercatat sebanyak 242 unit usaha yang tersebar di 9 kecamatan. Saat ini terdapat lebih dari 100 corak / motif batik asli Purbalingga, seperti petean, ukel-ukel, kembang goyang, ukel jonas, ula nglangi, tsunami, kembang kapas, angguran, bintang laut, jarakan, cebong kumpul, jaean dan lain-lain.
Industri mikro dan kecil lain yang berkembang dengan baik di Purbalingga antara lain kerajinan tempurung dan glugu, sapu glagah arjuna, kerajinan bambu dan rajut.
Potensi Pertanian dan Perikanan
Wilayah Purbalingga memiliki potensi produk pertanian bernilai tambah tinggi seperti :
Tanaman perkebunan : gula merah, gula kristal, kopi, lada, singkong dan berbagai tanaman obat seperti kapulaga, jahe dan kunyit.
Tanaman hortikultura : stroberi, sayur-mayur, buah duku, manggis dan durian.
Sektor Perikanan : Ikan Gurami, ikan hias, dll.
Nilai Investasi | Rp63,65 miliar | |
Skema Investasi |
Build Operate Transfer maksimal 15 tahun |
|
Kondisi Saat Ini |
Di Purbalingga sendiri wisata, wisata buatan seperti Owabong, Sanggaluri, dan Pancuran Mas telah menjadi magnet bagi turis domestik, namun belum bisa menarik turis mancanegara. Karena itu dengan hadirnya “Bumi Shambara” dan Golaga dalam kemasan versi baru diharapkan akan menjadi daya pikat tersendiri bagi turis manca yang lebih suka pada wisata alam dan sejarah budaya. Turis manca yang paling dicari berupa daya pikat alam, sejarah, dan budaya. Mereka umumnya datang dari Australia, Amerika Serikat, Canada dan Eropa Barat. Dengan datangnya turis mancanegara ke Purbalingga maka Potensi yang paling kuat dapat dinikmati oleh mereka adalah :
Gerbang Purbalingga / Gerbang Bhumi Perwira merupakan Kawasan pegunungan dengan aktivitas wisata, pertanian, dan budaya sebagai aktivitas utama. Dengan demikian tampak bahwa alam dan lingkungan adalah elemen utama yang memberikan nyawa dan kehidupan bagi kawasan ini. Bumi Sambara mengejawantahkan “Dunia Keabadian” dimana Orang mempunyai kecenderungan Monadic “Perjalanan Mencari Makna” itulah sebabnya di kawasan yang akan dibangun sebagai Gerbang Purbalingga ini, orang dapat berselancar mencari dan menafsirkan makna melalui konsep-konsep wisata yang akan hadir di tempat ini. Pengembangan daya Tarik wisata yang ada di Purbalingga tidak bisa dilepaskan dari rangkaian upaya terpadu antara berbagai institusi dan berbagai kerjasama antar destinasi wisata yang ada. Dimana daya Tarik wisata yang menjadi magnet kuat dan sudah dikenal akan menjadi “distributor” magnetnya maupun marketnya kepada destinasi wisata baru yang ada disekitarnya. Sehingga secara perlahan-lahan, proses magnetisasi Kawasan ini pada gilirannya akan memunculkan daya Tarik wisata baru yang punya daya pikat buat bagi para pelancong.
|
|
Ruang Lingkup Proyek |
Pembangunan Wisata Bumi Shambara dengan pembangunan antara lain pembangunan infrastruktur, pembangunan pasar purba dan museum batu, pembangunan panggung budaya, pembangunan resort purba, pembangunan taman purba. Pembangunan tersebut terbagi menjadi beberapa zonasi berikut ini: 1. Lahan Parkir Pengadaan lahan parkir yang cukup, dan penentuan bentuk pemodelan parkir yang tepat pada lahan parkir yang ada, dimana kebutuhan akan lahan parkir dan prasarana yang dibutuhkan haruslah seimbang dan disesuaikan dengan karakteristik perparkiran. Parkir di badan jalan merupakan masalah utama yang menyebabkan kemacetan, karena sudah pasti mengurangi kapasitas ruas jalan dan mengganggu laju kendaraan yang lewat. Selain parkir di badan jalan, masih ada parkir di luar badan jalan yang juga harus diperhatikan, baik pengaturan parkir maupun penentuan bentuk SRP ( Satuan Ruang Parkir ) yang tepat, sehingga dengan akan terpenuhi tempat parkir dengan nyaman untuk kendaraan. 2. Plataran Bumi Shambara Pelataran hamparan rumput dengan 108 batu menhir berdiri ke atas + 3 m dan latar belakang Gunung Slamet sebagai “Simbol Keabadian”. Batu menhir yang berdiri tersebut menjadi “Narasi dalam Otak dalam Pencarian Makna. 108 batu ini melambangkan tentang sifat dan kepribadian manusia yang ada didunia ini. Dengan lahan seluas + 2 Ha diiasi dan dikelilingi oleh taman bunga yang eksotik. 3. Pasar Purba dan Museum Batu Pasar dengan konsep zaman Pra Sejarah. Masuk di lokasi pasar, akan disambut dengan lokasi-lokasi spot selfie bertemakan suasana zaman batu. Di bagian depan, ada juga tempat penukaran uang dari kepingan batu yang nantinya digunakan dalam transaksi di dalam pasar. Di dalam pasar, penjual mengenakan pakaian dengan tema zaman pra Sejarah yang akan menjajakan dagangannya. Penjual ini menjual aneka makanan, minuman, dan jajanan ala pedesaan. Jajanan unik tempo dulu akan disajikan lengkap, dengan harga yang terjangkau. Di samping makanan, ada juga wahana bermain bagi anak-anak. mereka pun dapat bermain permainan tradisional semisal egrang, ayunan, hingga permainan lainnya. Dalam Kawasan ini juga terintegrasi dengan adanya Museum batu. Didalamnya terdiri Gallery batu-batuan yang ada di kawasan Purbalingga dengan pendekatan ilmu geologi. Peruntukan lahan +3 Ha. 4. Panggung Budaya Tempat dimana akan digelar berbagai kesenian budaya pada moment atau saat-saat tertentu. Peruntukan lahan +1 Ha. 5. Purba Resort Merupakan tempat istirahat dan menginap dengan nuansa zaman batu namun berkelas hotel berbintang dengan resto dan coffee shop di dalamnya, disamping itu tersedia pula ruang meeting dan ruang audio visual. Peruntukan lahan +2 Ha. 6. Taman Purba Merupakan taman dimana ditemukan pohon atau tanaman yang hidup di zaman Purba, baik itu berasal dari Purbalingga sendiri maupun Nusantara dipadu dengan ornamen kerajaan jaman kuno. Peruntukan lahan +5 Ha. 7. Kopi Purba “ Kawasan Agrowisata Kopi Purbalingga” Merupakan wisata agro berbasis kopi yang mengedepankan keterlibatan langsung dengan proses dari hulu ke hilir bagi para pecinta dan penikmat khusus kopi. Utamanya memang lebih memperkenalkan dan memasarkan potensi kopi di Purbalingga disamping juga pengenalan kopi yang ada di Nusantara Wisata proses mulai dari :
|
|
Ketersediaan Pasar |
Menjadi alternatif wisata di Banyumas Raya |
|
Luas Lahan | 15 Hektar | |
Sumber Air |
Terdapat sumber air dan bisa dialiri PDAM |
|
Kelistrikan |
Terdapat Jalur Listrik PLN |
|
Telekomunikasi |
Terjangkau Signal 4G |
Npv | Rp 104.713.398.738 | |
Irr | 22,90% | |
Bc Ratio | 1,36 | |
Payback Period | 3 tahun 2 bulan 7 hari |
Nama Pic | TONY EKARISTIYANTO, SS | |
Nama Instansi | Kabupaten Purbalingga | |
Alamat Instansi | Jl. Mayjend Sungkono km.2 Kalimanah, Purbalingga | |
Hp/Email | 088238397988 / investasipurbalingga@gmail.com |