Pengembangan Pulau Cemara

Proyek Prospektif

Latar Belakang :

Pulau Cemara Desa Sawojajar merupakan suatu delta yang terbentuk dari beberapa puluh tahun lalu. Dahulu daerah ini merupakan daerah kritis akibat kerusakan hutan mangrove sehingga abrasi air laut merusak tambak-tambak ikan milik warga sekitar. Namun belakangan ini warga masyarakat telah menanam kembali mangrove di wilayah ini.

Pulau cemara yang ditumbuhi oleh pohon-pohon cemara dahulunya adalah lokasi bagi para nelayan setempat untuk singgah dan beristirahat sejenak dari aktivitas mencari ikan. Sehingga pada akhirnya memunculkan ide gagasan dari beberapa warga masyarakat setempat untuk membuat Pulau Cemara ini sebagai objek wisata. Pada saat ini kondisi objek wisata Pulau Cemara memang masih terkesan apa adanya dalam artian fasilitas dan sarana prasarana masih sederhana dan non permanen. Sebagai contoh adalah bangunan dermaga dan jalur tracking yang masih menggunakan konstruksi bambu. Padahal potensi keindahan alam dan kuliner di objek wisata ini cukup potensial untuk dikembangkan menjadi objek wisata yang bisa bersaing dengan objek wisata bahari lainnya.

Untuk itulah diperlukan adanya proyek investasi pengembangan objek wisata Pulau Cemara agar dapat berkembang dan semakin cantik sehingga dapat menarik minat lebih banyak pengunjung, dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, meningkatkan perekonomian Kabupaten Brebes pada umumnya dan masyarakat Desa Sawojajar pada khususnya.

Nilai Investasi Rp4,18 miliar
Skema Investasi

Kerjasama Sewa-Tambah dan Guna maksimal 10 tahun.
Kondisi Saat Ini

Objek wisata Pulau Cemara Desa Sawojajar terletak sekitar 11,6 Km dari pusat kota Brebes atau sekitar 25 menit perjalanan. Sesampainya di dermaga I yaitu dermaga keberangkatan, pengunjung selanjutnya naik perahu menyusuri sungai untuk sampai di dermaga 2 yaitu di Pulau Cemara. Perjalanan dengan menggunakan perahu ini kurang lebih sekitar 10 menit. Pengunjung dapat menikmati pemandangan menyusuri sungai dengan pohon mangrove yang rimbun di kiri dan kanan sungai.

Sebelum perjalanan kita sampai ke Dermaga II, maka kita akan melewati pemandangan yang sangat menawan yaitu kawanan burung yang hinggap di pepohonan di sekitar Pulau Cemara. Pada siang hari menjelang sore kawanan burung kembali ke sarangnya dan bergelantungan di rimbunnya hutan mangrove,  sehingga dari kejauhan akan terlihat seperti rangkaian titik-tiik putih bagaikan kapas. Di pulau ini dihuni oleh beberapa spesies burung seperti; bangau, kuntul, blekok, trinil, burung ayam-ayaman, tuyang, blibis, camar, beton kalung dan burung hantu juga ada di sekitar Pulau Cemara.

Pulau cemara mempunyai hamparan pantai sepanjang 5 km yang ditanami dengan pohon cemara laut sebagai penghijauan dan di sekitar Pulau Cemara juga ditanami pohon mangrove sebagai penahan gelombang agar terhindar dari abrasi. Pulau dengan ombak yang tenang dan air yang bersih serta hamparan pasir pantai yang indah sangat aman untuk mandi dan bermain pasir bagi anak-anak dan juga orang dewasa. Bagi para pengunjung/wisatawan yang ingin melepas lelah setelah berkeliling menikmati pantai yang indah dan sudah puas berswafoto/ selfi maka di pulau ini terdapat warung makan yang menyediakan menu khas yaitu sate tiram, ikan bakar dan minuman alang-alang.
Ruang Lingkup Proyek

Pembuatan 2 dermaga, pembuatan gapura, pembuatan kantor pengelola, pembuatan kios cinderamata, pembuatan kantin, pembuatan taman, pembuatan mushola, pembuatan jembatan, pembuatan tracking, pembuatan 2 gazebo, pembuatan gardu pandang, pembuatan kamar mandi, pembelian banana boat, pembelian jet ski, pembelian ATV, pembelian perahu, pembuatan keramba pemancingan, pembuatan wahana permainan anak, pembuatan kolam ikan, pembuatan tempat parkir, posko kesehatan, mobil promosi.
Ketersediaan Pasar
Luas Lahan 86 Ha
Sumber Air
Kelistrikan
Telekomunikasi