Proyek Siap Ditawarkan

Industri Udang Terpadu
Latar Belakang :

Kabupaten Cilacap termasuk kabupaten yang memiliki potensi perikanan yang bagus. Ini karena Cilacap memiliki kawasan pesisir membentang dari Kecamatan Patimuan di bagian Barat sampai dengan Kecamatan Nusawungu di bagian Timur dan merupakan kabupaten dengan garis pantai terpanjang di Jawa Tengah (sepanjang 201,9 km). Garis pantai sepanjang 105 km berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia, dan sisanya berhadapan dengan Pulau Nusakambangan serta Kawasan Segara Anakan. Di sepanjang pesisir Kabupaten Cilacap banyak terdapat lahan kurang produktif dan belum dimanfaatkan, namun sangat potensial untuk pengembangan udang vaname.

Kabupaten Cilacap merupakan kawasan pengembangan perikanan nasional di Provinsi Jawa Tengah Bagian Selatan, memiliki Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC), potensi perikanan budidaya dan perikanan tangkap sangat besar. Selain itu Cilacap memiliki enam kawasan minapolitan. Jumlah produksi perikanan Cilacap juga besar. Dengan beragam upaya, pemerintah berusaha mendorong agar hasil perikanan yang bagus ini akan terus meningkat. 

Cilacap adalah satu dari tiga kawasan industri utama di Jawa Tengah (selain smg dan Surakarta). Sektor perikanan laut masih harus banyak digali dan dimaksimalkan. Potensinya yang begitu besar masih belum banyak tersentuh. Sebaiknya investasi diarahkan untuk mengembangkan potensi tersebut.

Cilacap adalah salah satu sentra perikanan di Indonesia. Udang dihasilkan dari hasil tangkapan nelayan maupun hasil budidaya. Dengan kondisi perikanan tangkap yang potensinya mengalami  penurunan secara global, peningkatan produksi udang lebih banyak  diharapkan dari hasil budidaya. Di Kabupaten Cilacap tidak terdapat pembenihan / hatchery udang vaname yang menghasilkan benur F1. Hanya terdapat 10 hatchery udang yang menghasilkan nauplius dan benur udang windu dan udang vaname nusantara, bukan benur vaname F1 yang dihasilkan dari induk vaname dari Amerika Selatan dan Tengah. Untuk budidaya udang vaname secara intensif, penggunaan benur vaname F1 merupakan suatu keharusan. Sampai saat ini di Kabupaten Cilacap juga tidak terdapat pabrik pembuatan pakan buatan (pellet) khusus udang, sehingga para pembudidaya udang mendatangkan pakan dari Jawa Timur dan Jawa Barat. Padahal kebutuhan pakan udang sekitar 15 ton per hari dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Pada tahun 2017, luas tambak di Kabupaten Cilacap sekitar 981,45 ha dengan tambak intensif sekitar 65,78 ha dan produksi udang vaname sebanyak 3.387,571 ton. Sedangkan pada tahun 2018, tambak mengalami penambahan menjadi seluas 1.011 ha dengan tambak intensif sekitar 140 ha dan produksi udang vaname bertambah menjadi sebanyak 4.201,138 ton. Di Kabupaten Cilacap terdapat industri pengolahan udang dengan kapasitas pengolahan sekitar 1.000 ton per tahun pada tahun 2017 dan meningkat menjadi sekitar 1.500 ton per tahun pada tahun 2018. Namun kapasitas pengolahan industri tersebut belum dapat menampung hasil produksi udang vaname yang setiap tahun terus bertambah cukup signifikan.