Pengembangan Expo Center Semarang

Proyek Prospektif

Latar Belakang :

Kota Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah merupakan lokasi yang potensial dan menguntungkan untuk kegiatan perekonomian, sosial, budaya, dan aspek lainnya. Jawa Tengah merupakan jalur lalu lintas perdagangan utama yang dilewati dari Jawa Barat ke Jawa Timur atau sebaliknya.Hal tersebut juga berhubungan dengan perkembangan pariwisata di Semarang, yang pada tahun 2014 mencapai 3.958.114 wisatawan. Jumlah tersebut sudah termasuk wisatawan yang berkunjung dalam rangka kepentingan bisnis yaitu konvensi, eksibisi, dan meeting atau MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

Kian meningkatnya perkembangan bisnis di Jawa Tengah khususnya Semarang, menjadi kota perdagangan dan jasa, harus didukung dengan pembangunan sarana penunjang kegiatan tersebut. Fenomena fasilitas MICE di Kota Semarang adalah kegiatan yang dilaksanakan di hotel yang memiliki fasilitas konvensi di dalamnya. Sedangkan kegiatan eksibisi hingga saat ini dilangsungkan masih dalam skala kecil dan diselenggarakan di pusat perbelanjaan, yang mana tidak memiliki ruang  yang besar. Pertimbangan penyelenggaraan event di mall karena banyaknya massa pengunjung yang datang ke mall, namun kegiatan event tersebut menjadi tidak efektif. Misalnya, kendala ketidaknyamanan yang dirasakan, tidak tepatnya sasaran pengunjung pameran, niat pengunjung mall yang belum tentu bertujuan untuk melihat pameran, dan sebagainya.

Dengan melihat potensi kota dan keterbatasan fasilitas eksibisi yang tersedia di kota Semarang, maka diperlukan suatu fasilitas yang mampu mewadahi berbagai event dengan segala fasilitas pendukungnya yang sangat memadai. Sebagai Kota MICE  maka diharapkan Kota Semarang setara dengan kota metropolitan lain. Semua event yang berkaitan dengan MICE harus diintegrasikan dan dapat dipetakan serta dipublikasikan secara besar--besaran agar dikunjungi masyarakat lokal, regional, nasional dan internasional, serta berani menarik semua event berskala nasional dan internasional agar dilaksanakan di Kota Semarang. 

Semarang sudah selayaknya memiliki fasilitas pameran, agar dapat mengakomodasi berbagai event bisnis. Bila banyak diselenggarakan pameran bisnis, akan memacu geliat dari berbagai jenis usaha. Kegiatan tersebut dapat mendatangkan keuntungan bagi Kota Semarang terkait dengan adanya otonomi daerah, di mana setiap daerah mencari peluang dalam usaha menambah pendapatan daerah. Apabila ada wadah atau tempat yang dapat mengakomodir kegiatan tersebut maka kesempatan penyelenggaraan event‐event besar di Semarang akan semakin meningkat. Fasilitas ini dapat mengangkat aktivitas perekonomian di Semarang yang akan berdampak ke sektor pariwisata, ketenagakerjaan dan pendidikan.

 

Nilai Investasi Rp281,70 miliar
Skema Investasi

Build Operate Transfer minimal 15 tahun

Kondisi Saat Ini

Di Kota Semarang belum terdapat fasilitas untuk penyelenggaraan bisnis MICE yang memadai dan representative. Selama ini kegiatan pertemuan dan pameran di Kota Semarang diselenggarakan di hotel yang menyediakan fasilitas Ballroom sebagai wadah fasilitas konvensi dan pameran dengan kapasitas 150 hingga 1500 orang serta di gedung pertemuan yang tidak dilengkapi fasilitas pendukung yang memadai. Dari uraian di atas Maka Kota Semarang membutuhkan wadah yang dibangun khusus untuk keperluan konvensi dan pameran serta aktivitas masal baik out door maupun in door. Sebagai Gerbang bagi Kota Semarang dalam memasuki pasar global, maka tampilan Convention dan Exhibition Centre bergaya arsitektur yang mencerminkan kemajuan teknologi yaitu penekanan desain konsep Arsitektur Modern Kontemporer.

Sebagai kota Metropolitan dan ibu kota provinsi Jawa Tengah, Semarang juga memiliki fasilitas yang sangat memadai. Disini terdapat fasilitas pelabuhan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas perbelanjaan, kawasan bisnis, dll. Kota Semarang nampaknya akan terus berkembang, selain sebagai kota perdagangan juga menjadi kota jasa pariwisata. Oleh karena itu, di Semarang terus bertumbuh hotel-hotel dari kelas, melati hingga bintang. Perkembangan menjadi kota jasa itu akan ditunjang sarana transportasi udara dengan Bandara Ahmad Yani yang ditingkatkan statusnya menjadi Bandara Internasional, maupun transportasi darat berupa Kereta Api (KA) dan bus dengan berbagai jurusan.

Berbagai potensi yang dimiliki Kota Semarang sebagai Ibukota Jawa Tengah diharapkan mampu mendukung pertumbuhan wilayah. Adanya jalur arteri primer antar propinsi di bagian utara (jalur pantura) yang melalui Kota Semarang merupakan potensi yang dapat mendukung pertumbuhan Kota Semarang. Pelabuhan Tanjung Mas juga merupakan potensi tersendiri bagi Kota Semarang, yang dapat digunakan sebagai pelabuhan bagi perdagangan antar kota-kota besar di Indonesia. Selain itu, Kota Semarang merupakan simpul pergerakan bagi wilayah/kota-kota Jawa Tengah bagian selatan, khususnya di sekitar kawasan Joglosemar.

 

Ruang Lingkup Proyek

Expo Centre Semarang yang memiliki luas 14.400m2 yang berisi 3 hall, 1 ball room, 4 meeting room, 1 lounge, 1 open theater, hotel kapasitas 75 kamar, pengolahan limbah biofilter, daya tampung expo center 5.000-7.000 orang. Selain itu juga termasuk pekerjaan mulai dari tahap persiapan, struktur, arsitektur dan landscape, elektrikal dan elektronika, hingga mekanikal dan plumbing.

 

Ketersediaan Pasar
Luas Lahan 30.000 m2
Sumber Air
Kelistrikan
Telekomunikasi