Proyek Siap Ditawarkan

Pengembangan Kawasan Wisata Agro Edupark Tlogowening
Latar Belakang :

Kabupaten Semarang mempunyai potensi ekonomi unggulan pada tiga sektor yaitu Industri, Pertanian, dan Pariwisata (INTANPARI). Kabupaten Semarang dengan kondisi alam berbukit dan pegunungan disertai udara yang sejuk dan panorama yang indah serta memiliki seni budaya yang khas, menjadikannya memiliki potensi yang  besar di bidang pariwisata. Secara geografis posisi Kabupaten Semarang sangat strategis karena terletak diantara jalur penghubung segitiga pusat perkembangan wilayah yaitu Yogyakarta, Solo, Semarang (JOGLOSEMAR). Kondisi ini membawa Kabupaten Semarang yang cepat tumbuh dan berkembang dalam berbagai bidang, terutama pada kawasan sekitar outlet dan inlet jalur Tol Semarang – Solo.

Pemerintah Kabupaten Semarang menyadari bahwa melalui pembangunan pariwisata mampu memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang relatif tinggi dalam berbagai sektor, antara lain makin luasnya kesempatan usaha. Lapangan usaha yang dapat tumbuh guna menyediakan keperluan wisatawan cukup luas antara lain hotel, restoran, biro perjalanan, pramuwisata, tempat rekreasi, pengusaha angkutan, cindera mata, pusat perbelanjaan, dan pembentukan kelompok kesenian. Dengan demikian, pariwisata juga memperluas lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pengembangan Kawasan Wisata Tlogo Wening pada dasarnya adalah sebuah konsep pengembangan kawasan wisata terpadu melalui integrasi kawasan (aglomerasi) Tlogo, Bawen, dan Rawa Pening sebagai kawasan pariwisata. Total area kawasan terpadu ini sekitar ± 3.250 Ha, mencakup Tlogo 400 Ha (CMJT), Banaran 350 Ha (PTP Nusantara IX), Museum KA Ambarawa dan Stasiun KA Tuntang (PT KAI), Rawa Pening 2.500 Ha (Kementerian PUPR) serta Bukit Cinta (Pemerintah Kabupaten Semarang).

Dengan adanya konsep pengembangan Kawasan Wisata Tlogo Wening yang terintegrasi dan terpadu, diharapkan  potensi-potensi pariwisata yang ada di kawasan ini dapat berkembang dan terkelola secara optimal, sehingga dampak positif nilai tambah (value added multiplier) akan semakin optimal pula. Rawa Pening sendiri sebagai daya tarik wisata utama kawasan ini merupakan danau alam terbesar di Pulau Jawa seluas 2.670 Ha yang menempati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Danau yang identik dengan legenda Baru Klinthing ini menjadi hulu bagi Sungai Tuntang. Sungai Tuntang antara lain dimanfaatkan sebagai sumber air baku terutama untuk keperluan industri yang diolah oleh PT Sarana Tirta Ungaran. 

Agrowisata Tlogo adalah satu dari sekian banyak daya tarik wisata yang berada di sekitaran Rawa Pening. Kawasan Agrowisata Tlogo terletak di Desa Delik Kecamatan Tuntang, dibuka pertama kali tahun 1999 sebagai bagian dari Perusahaan Daerah perkebunan Tlogo. Terletak di ketinggian 430 – 675 meter di atas permukaan laut. Kawasan berhawa sejuk dengan panorama perbukitan ini dikelilingi oleh berbagai daya tarik wisata seperti Danau Rawa Pening, Panorama Gunung Merbabu, Telomoyo dan Ungaran. Meliputi kawasan dengan area seluas 414 Ha yang berada di bawah penguasaan perkebunan Tlogo. Pengembangan Kawasan Wisata Agro Edupark Tlogo merupakan proyek investasi unggulan yang hendak dipromosikan disamping rencana pengembangan Kawasan Tlogo Wening yang lain.