Proyek Prospektif

Pengembangan Museum Lapang
Latar Belakang :

Desa Banjarejo yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan, saat ini sudah ditetapkan sebagai desa wisata, dimana memiliki potensi destinasi wisata yang cukup fenomenal, antara lain :

  1. Penemuan fosil binatang purba antara lain: gajah purba, buaya, kuda nil, badak, rusa, serigala, ikan hiu, kura-kura dll.
  2. Penemuan situs pasangan batu bata kuno yang mengindikasikan adanya peninggalan bangunan besar dan bersejarah.
  3. Penemuan benda-benda kuno, antara lain: perlengkapan keramik, perhiasan emas, pusaka yang berupa keris dan jenis pusaka lainnya.
  4. Bekas ladang pengeboran minyak yang kala itu dilakukan oleh penjajah Belanda (sekarang disebut Buran Londo), yang sudah lama tidak beroperasi, hal ini menjadi daya tarik wisata tersendiri.

Untuk itu perlu dikelola dengan baik, sehingga benda-benda yang merupakan peninggalan sejarah tersebut dapat dilestarikan dan potensi wisata lainnya dapat dikembangkan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya sekitarnya sekaligus memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Grobogan. Salah satu sub sektor ekonomi yang berkembang di Kabupaten Grobogan adalah pariwisata, yaitu adanya beberapa obyek wisata yang keberadaannya sudah ada cukup lama dan obyek wisata yang keberadaannya relatif baru. Saat ini banyak berkembang dan bermunculan wisata baru di Kabupaten Grobogan. Komunitas wisata atau pokdarwis (kelompok sadar wisata) semakin banyak bermunculan. Kebutuhan masyarakat akan hiburan semakin tinggi. Hampir semua orang membutuhkan wisata untuk melepaskan kepenatan selama bekerja.

Dengan adanya pengembangan museum lapang maka perekonomian di Desa Banjarejo akan meningkat, dan akan membuka banyak lapangan usaha. Lapangan usaha yang ada mulai dari tenaga kebersihan, tenaga keamanan, pembuat atau penjual souvenir, jasa kuliner, jasa angkutan (ojek / becak) maupun jasa lainnya. Ekonomi kreatif  juga akan berkembang seiring dengan perkembangan jumlah pengunjung. Mata pencaharian masyarakat yang semula hanya mengandalkan dari sektor pertanian saja, maka penghasilannya akan bertambah dengan adanya pengembangan museum lapang. 

Dampak tidak langsung dengan adanya pengembangan museum lapang adalah :

  1. Pendapatan masyarakat meningkat sehingga kesejahteraannya meningkat dan  pertumbuhan ekonomi Kabupaten Grobogan juga meningkat.
  2. Pariwisata menyediakan lapangan kerja bagi banyak orang lokal, penginapan / hotel, kuliner, dan jasa lainnya menjadi berkembang.
  3. Adanya perlindungan untuk benda - benda kuno/ fosil. Benda - benda kuno /  fosil menjadi terselamatkan.
  4. Dengan adanya wisata museum lapang maka Desa Banjarejo khususnya Kabupaten Grobogan akan menjadi terkenal dan akan menarik perhatian orang - orang untuk berkunjung ke Kabupaten Grobogan. Semakin banyak pengunjung di Kabupaten Grobogan maka obyek wisata lain selain museum lapang juga akan berkembang sehingga masyarakat di luar Desa Banjarejo juga ikut merasakan peningkatan pendapatannya.
  5. Terciptanya pertukaran budaya dari wisatawan dengan masyarakat setempat sehingga membuat para wisatawan mengerti tentang budaya setempat