PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT BERBASIS GREEN HOSPITAL DI KABUPATEN SEMARANG

Proyek Siap Ditawarkan

Latar Belakang :

Dasar rencana pembangunan Rumah Sakit Umum yang akan dibangun di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang antara lain:

  1. Jumlah penduduk Kabupaten Semarang Semester I Tahun 2024 : 1.085.196 jiwa, 1.080.648 jiwa pada Tahun 2023, dan Standar Nasional Kebutuhan Tempat Tidur (TT) di Kabupaten Semarang = 1.519 TT, sedangkan kondisi Existing (tahun 2024 Semester I) hanya memiliki 809 TT Rumah Sakit, 100 TT Klinik Utama Rawat Inap, dengan jumlah total 909, sehingga terdapat kekurangan tempat tidur sebanyak 610 TT per Juni 2024 untuk Se-Kabupaten Semarang dengan rawatan di berbagai tingkat kelas.

  2. Kondisi saat ini, 6 Rumah Sakit di Kabupaten Semarang, BOR (Bed Occupancy Rate) sudah mencapai rata-rata 70%-90%.

  3. Puskesmas di wilayah  selatan Kabupaten Semarang (kecamatan Bringin, Bancak, Pabelan, Suruh, Susukan, Tengaran, Kaliwungu dan Getasan) masih banyak melakukan rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan / Rumah Sakit di wilayah sekitar Kabupaten Semarang yaitu Salatiga dan Boyolali sebesar 82,57%

  4. Kecamatan Tengaran adalah salah satu Kecamatan dari 19 Kecamatan dalam lingkungan Kabupaten Semarang. Kecamatan Tengaran terletak di ujung paling selatan Kabupaten Semarang yang dilewati Jalur utama penghubung Kota Semarang, Surakarta (Solo), dan Yogyakarta (Jogja) atau yang sering disebut dengan JOGLOSEMAR (Jogja-Solo-Semarang), dan jarak wilayah selatan Kabupaten Semarang dengan RS existing kurang lebih 20 KM – 60 KM.

Nilai Investasi 350.000.000.000
Skema Investasi

Dengan skema investasi adalah skema kerjsama melalui sewa lahan oleh investor yang bisa dilakukan secara continue, sehingga Pemerintah Kabupaten Semarang hanya mendapatkan pemasukan dari sewa lahan. 

Kondisi Saat Ini

Pembangunan rumah sakit dengan kapasitas 200 tempat tidur, diatas lahan seluas 3,6 Ha ( lahan milik pemerintah daerah), dengan konsep:

•Memiliki Smart,  Green & Healthy Facility atau layanan kesehatan dengan aplikasi teknologi yang cerdas, aplikasi prasarana hemat energi dan hijau vegetasi serta aplikasi bangunan sehat, yang diaplikasi dalam perencanaan arsitektur dan lingkungan yang tarpadu.

•Memiliki 4 layanan unggulan: Onkologi, Traumotologi, Penyakit Mata, Geriatri

Ruang Lingkup Proyek

Pembangunan Rumah Sakit  Sektor Kesehatan, KBLI 86103 - Aktivitas Rumah Sakit Swasta

Dengan skema investasi adalah skema kerjsama melalui sewa lahan oleh investor yang bisa dilakukan secara continue, sehingga Pemerintah Kabupaten Semarang hanya mendapatkan pemasukan dari sewa lahan. 

Ketersediaan Pasar

Saat ini Puskesmas di wilayah kecamatan Bringin, Bancak, Pabelan, Suruh, Susukan, Tengaran, Kaliwungu dan Getasan masih banyak melakukan rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan / Rumah Sakit di wilayah sekitar Kabupaten Semarang yaitu Salatiga dan Boyolali. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 80% penduduk di wilayah Kabupaten Semarang sisi selatan mendapatkan  pelayanan rujukan kesehatan di luar wilayah. Jika rumah sakit ini dibangun, maka akan dapat menguasai pasar di wilayah selatan Kabupaten Semarang

Luas Lahan 3,6 Ha ( lahan milik pemerintah daerah)
Sumber Air

Air bersumber dari PDAM dan sudah terdapat sumur air tanah.

 Terdapat tiga jenis kebutuhan air bersih di rumah sakit, yaitu 

  1. Air demineral atau air demin adalah air minum yang diproduksi secara artifisial (buatan) dan telah melalui proses distilasi dan deionisasi. Definisi tersebut yakni menurut badan kesehatan dunia WHO. Air demin digunakan di rumah sakit sebagai air siap minum. 
  2. Air bersih untuk keperluan hygiene- sanitasi: mandi, cuci baju dan lantai rumah sakit serta penyiraman tanaman , dan air bersih ini seyogyanya merupakan air daur air bersih dari sisa sanitasi rumah sakit, melalui proses kimia-fisika tertentu. 
  3. Air suling atau akua destilasi untuk medik dan laboratorium, 
Kelistrikan

 Sesuai pedoman bahwa Rumah Sakit Kelas C mempunyai Kapasitas daya listrik ± 300 kVA s/d 600 kVA, yang umumnya bersumber dari PLN. Atau sumber lainnya.

Konsep penerapan green hospital pada sumber listrik dan penggunaannya yaitu dengan mengefisienkan penggunaan energi listrik sehari-hari dan menggunakan energy hijau yang bersih dan berkelanjutan.Mematikan lampu dan alat listrik yang tidak digunakan adalah hal sederhana yang dapat dilakukan.Sumber energi berkelanjutan yang dapat digunakan rumah sakit seperti listrik tenaga matahari dan tenaga angin.Dalam aplikasi teknologi perlampuan sekarang , diterapkan pemakaian lampu LED yang rendah energi tetapi memilki terang yang bisa diatur. 

Telekomunikasi

Jaringan komunikasi sudah terjangkau hingga ke wilayah yang rencanya akan dibangun rumah sakit. Untuk jaringnan komunikasi ini dianggap penting karena selain konsep green hospital, terdapat konsep  Smart Building yang mana menggambungkan berbagai  teknologi komunikasi dan sumber energi kelistrikan, seperti komputer, remote control, cctv, handphone, artificial intelligence, security minimalitor, robot mesin, sel surya, kincir angin, dll). Smart building ini sebagai pendukung dalam pelaksanaan konsep green hospital.