Proyek Prospektif

Pembangunan Industri Pengalengan Nanas Madu di Kabupaten Pemalang
Latar Belakang :

Komoditas Nanas Kaleng juga merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia, namun demikian Indonesia dengan tingkat produksi nanas segar yang mencapai 2.447.243 ton, hanya mampu mengekspor nanas kaleng 185.707 ton atau 7% dari total produksi nanas segar Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa jika dibandingkan dengan negara produsen nanas segar lainnya yang lebih rendah tingkat produksinya, volume ekspor nanas kaleng Indonesia masih jauh tertinggal.

Kabupaten Pemalang sebagai salah satu daerah penghasil Nanas Madu memiliki potensi untuk dikembangkannya industri pengalengan nanas. Selain potensi pasar ekspor yang menjanjikan, komoditas Nanas Madu Pemalang juga telah didaftarkan produknya untuk mendapatkan Indikasi Geografis dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia yaitu sebagai buah nanas asal Pemalang. Nanas Madu Pemalang merupakan varietas nanas Queen yang secara umum berbeda dengan nanas Cayenne. Nanas Madu Pemalang terkenal lebih manis dibandingkan dengan nanas varietas lainnya.

Pembangunan industri pengalengan Nanas Madu Pemalang tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung adanya suplai bahan baku Nanas Madu Pemalang secara terus menerus dengan kualitas yang memadai. Untuk menjamin kontinuitas bahan baku, di Kabupaten Pemalang saat ini memiliki 1.642,7 Ha lahan tanaman nanas dengan produksi Nanas Madu Pemalang pada tahun 2022 mencapai 74.768,7 ton. Pemerintah Kabupaten Pemalang juga terus mengekstensifkan potensi lahan Nanas Madu Pemalang untuk mendukung peningkatan produksi di 4 kecamatan yaitu Belik, Watukumpul, Pulosari dan Warungpring dengan luas lahan pengembangan yang direncanakan mencapai 536,1 Ha.