Transformasi TKL Ecopark Kota Magelang

Proyek Siap Ditawarkan

Latar Belakang :

Masuk dalam kawasan penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, Berlokasi dan terletak dekat dengan destinasi wisata super prioritas  Candi Borobudur, hanya berjarak 17,6 km dengan waktu tempuh hanya 30 menit "Obyek Wisata Taman Kyai Langgeng "Kota Magelang, yang kini bertransformasi menjadi "TKL Ecopark"merupakan destinasi wisata unggulan Kota Magelang dengan berbagai daya tarik yang dimilikinya. 

TKL Ecopark merupakan taman perkotaan buatan kebanggaan Kota Magelang yang dikembangkan dengan konsep Ecopark, sehingga selain mampu berperan dalam meningkatkan fungsi ekologis, juga dapat menambah nilai estetika dan ekonomi bagi kota. 

Ecopark memiliki pengertian sebagai ruang terbuka hijau yang dapat berperan membantu fungsi  hidrologi dalam hal penyerapan air dan mereduksi potensi banjir. Pepohonan yang berada di ecopark dapat membantu meresapkan air kedalam tanah sehingga dapat meningkatkan pemasokan air tanah (saving water), meredam kebisingan, menyerap polutan dan karbondioksida, serta dapat menghasilkan oksigen. Lebih jauh ecopark juga dapat berfungsi sebagai sarana belajar, rekreasi dan bermain bagi masyarakat.

TKL Ecopark memiliki kekayaan visual dan keunikan lanskap di sekelilingnya. Dengan latar belakang gunung sumbing (Gunung tertinggi ke 3 di pulau jawa), suasana di pinggir sungai  Progo, sawah sawah dengan teras ering, serta perkampungan penduduk yang menyatu dalam barisan pemandangan yang mempesona. Selain dari itu, lebih dari 128 jenis tanaman/pohon langka tertanam dan terpelihara dengan baik didalam TKL Ecopark. Salah satu tanaman langka yang ada di TKL Ecopark adalah pohon Bhodi, yang terdapat dalam relief Candi Borobudur. Tanaman ini tak hanya sebagai peneduh atau perindang kawasan semata, namun bisa menjadi obyek penelitian yang menarik.

Nilai Investasi Rp. 180.423.280.000
Skema Investasi

Skema investasi yang dapat digunakan ada 2 opsi yaitu: Kerja Sama Pemanfaatan, atau Bangun Guna Serah atau Bangun Serah Guna. Skema investasi Kerja Sama Pemanfaatan digunakan untuk investasi Eco Living Mall dan Hotel. Sedangkan skema invetasi Bangun Guna Serah digunakan untuk Culinary Park, Wave Poll, Glamping dan Executive Guest House. 
 

Kondisi Saat Ini

Tempat wisata Jawa Tengah Taman Kyai Langgeng sekarang telah bertransformasi menjadi TKL Ecopark yang tidak hanya sekedar taman bunga tetapi lebih luas menjadi sebuah lokasi wisata alam dengan berbagai fasilitas memadai terutama untuk edukasi hingga olah raga. Dengan area seluas 27,36 Ha sekarang ini Taman Kyai Langgeng yang berada di wilayah Jawa Tengah memberikan banyak pesona keindahan dengan pemandangan Gunung Sumbing nan elok. Gemericik air sungai Progo nan jernih, hamparan sawah di lereng gunung, serta ratusan pohon langka yang tumbuh subur memberikan nuansa alami tanpa batas. 

Ruang Lingkup Proyek
  1. Pengembangan Cullinary Park 
  2. Pengembangan Wavepoll Waterpark 
  3. Pengembangan Glamping dan Executive Guest House sebesar 
  4. Pengembangan Eco Living Mall and Hotel sebesar 


Ketersediaan Pasar

Pasar Proyek : Asing dan Domestik

Potensi pasar dan daya tarik TKL Ecopark yang berlokasi dekat dengan destinasi wisata super prioritas Candi Borobudur dan dikelilingi banyak destinasi unggulan ke depan akan semakin meningkat dengan dibangunnya tol Yogyakarta-Semarang, dengan salah satu exit tol berada di dalam Kota Magelang. Dengan adanya jalan tol Yogyakarta-Semarang akan semakin meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas TKL Ecopark dengan Candi Borobudur dan berbagai destinasi
unggulan di sekitarnya dan akan semakin meningkatkan pangsa pasar, tidak hanya skala regional, tetapi juga Nasional, bahkan Internasional. 
 

Luas Lahan 27, 36 ha
Sumber Air

Jaminan pasokan ketersediaan air di TKL Ecopark, selain dari PDAM Kota Magelang, juga dari sumur artesis dengan volume yang lebih dari cukup. Sehingga proyek pengembangan di TKL Ecopark akan mudah mendapat pasokan ketersediaan air. 

Kelistrikan

Ketersediaan tenaga listrik yang ada di TKL Ecopark saat ini adalah 10.000 kWh,sementara untuk kebutuhan proyek yang ditawarkan sesuai dengan Standar ESDM & JICA Electric Power Development Co.,LTD adalah 198,2 kWh/m2/Tahun, yaitu :

  • Proyek Pengembangan Cullinary Park adalah 1.128 kWh/m2/Tahun;
  • Proyek Pengembangan Wave Pool Water Park adalah 1.212 kWh/m2/Tahun;
  • Proyek Pengembangan Glamping dan Executive Guest House adalah 231 kWh/m2/Tahun.

Untuk pengembangan ketiga proyek tersebut diatas, berdasarkan ketersediaan ketersediaan tenaga listrik, dapat dilaksanakan tanpa mengkuatirkan pasokan tenaga listrik. Sedangkan untuk proyek pengembangan Eco-Living Mall dan Hotel yang membutuhkan tenaga listrik sebesar 18.850 kWh/m2/Tahun, perlu menambah pasokan tenaga listrik dari PLN di Kota Magelang yang memungkinkan masih bisa bertambah.
 

Telekomunikasi

TKL Ecopark terletak di perkotaan, sehingga untuk jaringan telekomunikasi sudah tidak menjadi kendala dalam pengembangan infrastruktur telekomunikasi.