Kawasan Pekalongan Baru

Proyek Potensial

Latar Belakang :

Kota Pekalongan berperan sangat besar dalam konstelasi regional Jawa Tengah terutama pantura dan Petanglong, dimana peran yang dimiliki oleh Kota Pekalongan adalah sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa skala regional. Dewasa ini Kota Pekalongan tumbuh menjadi pusat MICE (Meeting, Incentive, Convention, Entertainment) dengan dukungan keberadaan stasiun kereta api, terminal, city hotel, pasar induk, pusat perbelanjaan, wisata belanja, kuliner, dsb.

Morfologi Kota Pekalongan saat ini mengikuti Jalur Pantura (Poros Barat - Timur) sehingga sebaran fasilitas pendukung MICE berada pada poros ini. Hal ini ditambah lagi dengan keberadaan jalan tol dan exit tol yang bermuara pada Jalan Pantura, sehingga diprediksikan morfologi kota akan semakin mengikuti poros ini. Poros pantura juga mengintegrasikan simpul-simpul perpindahan moda (interchange moda) yaitu Terminal Tipe A, Stasiun Kereta Api, dan Exit Tol.

Keberadaan Jalan Tol Trans Jawa dikhawatirkan akan memberikan efek negatif terhadap perkembangan Kota Pekalongan di masa yang akan datang, yaitu semakin sepinya perlintasan jalur pantura yang akan memberikan efek pada perekonomian Kota Pekalongan. Hal ini sangat beralasan karena karakter dasar Kota Pekalongan adalah sebuah transit city, dengan adanya jalan tol fungsi singgah (rest) di Pekalongan menjadi semakin berkurang. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk menarik pelintas dari dalam jalan tol untuk keluar menuju kota Pekalongan untuk rest dan interchange moda.

Nilai Investasi Rp1,4 triliun
Skema Investasi

Skema kerjasama Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha (KBPU)

 

Kondisi Saat Ini

Kota Baru merupakan sebuah seolusi yang dirasakan cukup efektif untuk menarik pelintas di dalam tol, Kota Baru adalah sebuah kawasan yang bersifat new development dengan fungsi komersial dan amusement point. Pelintas diharapkan akan singgah dan berganti moda menggunakan angkutan umum kota (Rapid Transport) untuk menikmati Urban Tourism yang ada di Kota Pekalongan.

Diperlukan kajian tentang konsep desain Kota Baru Pekalongan yang terdiri dari tematik dan konsep pengembangan yang sesuai, structure plan yang dapat menterjemahkan tematik dan konsep pengembangan, konsep desain Kota Baru dan indikasi program yang dibutuhkan untuk mengembangkan Kota Baru Pekalongan. Dengan tersusunnya dokumen ini maka akan memudahkan bagi Pemerintah Kota Pekalongan dalam melakukan channelling kepada investor. Selain itu juga akan memudahkan dalam penyamaan terhadap ide dan bentuk Kota Baru Pekalongan, perkiraan awal kebutuhan pembangunan, dan content salable area yang dapat dijual dari kawasan tersebut. Oleh karena itu diperlukan kajian konsep desain kota baru Pekalongan ini sebagai panduan dalam menjaring investasi untuk masuk ke Kota Pekalongan.

Ruang Lingkup Proyek

BLOK 1 (UTARA SUNGAI)    

  1. Amusment Park  
  2. Convention center 
  3. Commerce
  4. Hutan Kota 
  5. Jalan  
  6. Taman & Landmark
  7. Parking Area  
  8. RTH  
  9. TOD  
  10. Teknopolis  
  11. UKM center 

BLOK 2 (SELATAN SUNGAI)    

  1. Commerce
  2. Education  
  3. Hutan Kota 
  4. Jalan  
  5. Mall  
  6. Sungai  
  7. Office Park  
  8. Vertical Housing  
  9. RTH
Ketersediaan Pasar

Target Pasar Eksternal:

  1. Pelintas atau pengguna jalan tol
    Setelah dibangunnya jalan tol dan juga exit tol di kota pekalongan memberikan kemudahan akses antar wilayah yang lebih cepat. Sehingga cepat ataupun lambat mobilitas di area jalan tol akan semakin tinggi. Potensi inilah yang di jadikan sebagai salah satu target pasar untuk pengembangan Kawasan Pekalongan Baru.
  2. Pelintas atau pengguna jalan pantura/nasional
    Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada penumpang antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi serta angkutan regional Pekalongan memiliki terminal tipe A. Terminal ini menjadi terminal transit bagi bus yang hendak melanjutkan ke daerah lain maupun menjadi tujuan akhir para penumpang. Jumlah bis yang tersedia cenderung tidak mengalami pertambahan dan jumlah penumpang tiap tahunnya cenderung mengalami penurunan. 
  3. Wisatawan/ penduduk Petanglong
    Kota Pekalongan berdekatan dengan Pemalang, Batang, dan Dieng. Kedekatan jarak dengan Kota Pekalongan menjadi segmentasi pasar. Objek-objek wisata di Pemalang, Batang, dan Dieng juga objek wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. 

 

Target Pasar Internal:

  • Potensi wisata di Kota Pekalongan sangat banyak, di kelola oleh Pemerintah Kota Pekalongan dan masyarakat, sebagian besar masih dalam skala lokal, dan sebagian besar wisata yang bersifat regular.
  • Potensi wisata di Kota Pekalongan dapat dikembangkan menjadi wisata berskala nasional dengan memanfaatkan potensi dari masyarakat setempat.
  • Potensi wisata di Kota Pekalongan dikemas dengan baik sehingga pemanfaatannya dapat maksimal dan juga dapat menambah wisatawan baik lokal maupun internasional.
  • Potensi wisata di Kota Pekalongan sudah mampu berskala nasional tapi belum memiliki branding sehingga masih kalah saing dengan wisata-wisata di Kota Lain.

Tabel 5 Jumlah Daya Tarik Wisata, Wisatawan, dan Pendapatan di Kota Pekalongan

Sumber: Buku Statistik Pariwisata Jawa Tengah Tahun 2015-2018, diolah

Dari jumlah daya tarik wisata di Petanglong-Dieng, Kota Pekalongan memiliki objek wisata paling sedikit (hanya 6 DTW). Selain itu, jumlah wisatawan paling rendah juga terdapat di Kota Pekalongan. Sebagian besar pengunjung wisata di kota pekalongan adalah nusantara. Pendapatan di Kota pekalongan lebih rendah dari Petanglong-Dieng.

 

Luas Lahan 132,3 ha
Sumber Air
Kelistrikan
Telekomunikasi