Revitalisasi Benteng Willem I Ambarawa Sebagai Destinasi Wisata

Proyek Potensial

Latar Belakang :

Benteng Willem I Ambarawa merupakan bangunan bersejarah dengan nilai-nilai penting yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia, yaitu:

  1. Menyimpan memori kolektif sekaligus bukti sejarah berlangsungnya beragam peristiwa sejarah sejak masa Kolonial Belanda,  pendudukan oleh Jepang, Inggris, hingga pasca kemerdekaan sehingga mengandung informasi edukatif;
  2. Merupakan bukti sejarah tentang pengorbanan dan perjuangan gigih masyarakat Ambarawa bersama tentara republik dan laskar pejuang lainnya dalam mempertahankan kedaulatan yang penting untuk pembentukan karakter dan peneguhan jatidiri generasi muda dan masyarakat pada umumnya;
  3. Menjadi laboratorium lapangan yang bermanfaat dalam aspek ilmu sejarah, teknologi militer, sejarah dan perkembangan arsitektur dan teknik sipil;
  4. Merupakan representasi keunggulan kawasan sejak masa lampau dalam aspek geostrategis dan daya dukung lingkungan terhadap komoditas agraris sebagai sumber inspirasi untuk kebijakan pembangunan.
  5. Upaya penyelamatan dinilai mendesak, namun anggaran Pemerintah baik APBN maupun APBD tidak tersedia. Di sisi lain, Benteng Willem I Ambarawa mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dengan penyesuaian fungsi ruang baru yang tidak bertentangan dengan prinsip pelestarian dan nilai budaya masyarakat.Proyek Revitalisasi Benteng Willem I Ambarawa sebagai

Destinasi Wisata dikategorikan sebagai prioritas investasi dengan alasan:

  1. Sebagai upaya penyelamatan bukti sejarah perjuangan Bangsa Indonesia berupa Benteng Willem I Ambarawa
  2. Berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat dengan adanya destinasi wisata baru beserta mulplier efeknya
  3. Berpotensi meningkatkan  partisipasi masyarakat terhadap proyek investasi tersebut sebagai mitra investor dalam pengelolaan restoran, cafe, foodcourt, serta penyedia jasa dan barang lainnya seperti cindera mata dan produk oleh-oleh
  4. Memberikan kontribusi dalam peningkatan produk domestik regional bruto;
  5. Termasuk skala prioritas tinggi daerah, karena termasuk dalam area Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata (KSPP) Porovinsi Jawa Tengah yaitu Gedongsongo – Rawa Pening dan sekitarnya (Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2012 tentang RIPARPROV Jateng) dan dalam RIPARKAB Semarang (Perda 8 tahun 2019) Benteng Willem I Ambarawa merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) Museum Kereta Api dan sekitarnya. Sementara memperhatikan Perpres Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal - Semarang - Salatiga - Demak - Grobogan, Kawasan Purworejo - Wonosobo - Magelang - Temanggung, dan Kawasan Brebes - Tegal - Pemalang, Benteng Willem menjadi bagian dari pengembangan pariwisata Rawa Pening.
  6. Berpotensi menyerap banyak  tenaga kerja, pada saat proses pembangunan membutuhkan kurang lebih 5-10 orang tenaga profesional dan 350 – 400 orang tenaga kasar. Pada tahap operasional menyerap tenaga kerja langsung kurang lebih 800 sampai dengan 1.000 orang.
  7. Berpotensi menyumbang PAD, pada saat pembangunan mendatangkan PAD melalui retribusi IMB yang dibayarkan. Pada saat operasional, maka mendatangkan PAD berupa pajak dari berbagai pendapatan hotel, tiket masuk, parkir, dan pajak makanan dan minuman.

Nilai Investasi Rp398,47 miliar
Skema Investasi

Bentuk pemanfaatan yang sesuai untuk Revitalisasi Benteng Willem I Ambarawa adalah Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) BMN, yaitu Pendayagunaan BMN oleh Pihak Lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan PNBP, hal ini sejalan dengan tujuan Revitalisasi Benteng Willem I Ambarawa sebagai destinasi wisata.Sebagaimana ketentuan Pasal 39 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115/PMK.06/2020 tersebut, KSP dilaksanakan dalam rangka:

-  Mengoptimalkan daya guna dan hasil guna BMN;

-  Meningkatkan penerimaan negara; dan/ atau

-  Memenuhi biaya operasional, pemeliharaan, dan/atau perbaikan yang diperlukan terhadap BMN

Sesuai ketentuan, yang boleh menjadi Mitra KSP adalah BUMN/BUMD dan Swasta kecuali perorangan dengan jangka waktu maksimal 30 tahun dan dapat diperpanjang. Sedang dalam perencanaan ini KSP diestimasikan dalam jangka waktu 20 tahun.

Sistem pengelolaan  KSP Revitalisasi Benteng Willem I Ambarawa sebagai Destinasi Wisata  melibatkan tiga entitas dalam proses bisnisnya,  yaitu Pengelola Barang, Pengguna Barang, dan Mitra KSP.

 

 

Kondisi Saat Ini

Sebagian Kawasan Benteng Willem I Ambarawa seluas kurang lebih 30,500 M2 difungsikan sebagai Lapas Kelas II A Ambarawa. Luas bangunan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Ambarawa sendiri kurang seluas kurang lebih 20.000 M2 terdiri dari: Kantor Utama; Aula;Rumah Dinas Kepala; Rumah Dinas Pegawai, lapangan olah raga dan Bangunan Lapas. Bangunan Lapas terdiri dari: Ruang Ka.KPLP, Ruang Penggeledahan, Ruang Kunjungan; Ruang Kasi  Binadik, Ruang Bimaswat, Ruang Klinik, Ruang Registrasi; Dapur; Gereja; Ruang Sidang TPP, Ruang Bimker, Ruang Penjahitan, Ruang Pertukangan; Ruang Wartel; Cell; Masjid; dan Blok Penghunian. Blok Penghunian terdiri dari II Blok, yaitu: Blok I  sebagai tempat hunian bagi Narapidana dan Blok II (tempat hunian tahanan dan narkoba).

Kondisi Ruang Kegiatan Kerja dan Blok I serta Blok II sangat memprihatinkan dan tidak memenuhi syarat standar pengamanan. Selain itu juga melebihi kapasitas. Bangunan yang hanya berkapasitas kurang lebih 200 orang, sehari-hari berisikan kurang lebih 500 warga binaan (napi dan tahanan). Pada musim hujan, ruangan tergenang air. Atap dan dinding retak. Sedangkan kondisi Benteng selain yang difungsikan sebagai Lembaga Pemasyarakatan lebih memprihatinkan lagi, rusak parah dan ditumbuhi semak belukar. Terdapat beberapa ruang yang difungsikan oleh warga sebagai tempat pemeliharaan hewan ternak serta bekas budidaya burung walet.

Ruang Lingkup Proyek

Pembangunan Area Publik:

  1. Pembangunan Gerbang Utama
  2. Pembangunan tempat parkir Pusat Oleh – Oleh
  3. Revitalisasi Bangunan Trapesium Tenggara  sebagai Pusat Oleh – Oleh
  4. Pembangunan tempat parkir bus
  5. Pembangunan tempat parkir umum
  6. Pembangunan tempat parkir untuk tamu hotel
  7. Pembangunan Foodcourt
  8. Pembangunan dan Revitalisasi Bastion Utara untuk Playground
  9. Pembangunan dan Revitalisasi Bangunan untu Lobby Utama
  10. Pembangunan dan Revitalisasi Bangunan untuk Lobby Hotel

Pembangunan Area Semi Publik:

  1. Revitalisasi Garasi Eks Garasi Tank dan Gudang Logistik  sebagai Cafe
  2. Revitalisasi Bastion Selatan sebagai Cafe
  3. Revitasilasai Bangunan Trapesium Barat Daya dan Bangunan Trapesium Timur Laut sebagai Cafe

Pembangunan Area Semi Privat:

  1. Revitalisasi Bangunan Sayap Timur Laut (sisi luar) sebagai Museum
  2. Revitalisasi Bangunan Sayap Timur Laut (sisi dalam)  sebagai Exibition space
  3. Pembangunan dan Revitalisasi Bastion dan Gudang Barat sebagai Paint Ball Area
  4. Pembangunan dan Revitalisasi Bangunan Kantor dan Rumah Dinas sebagai Restaurant
  5. Pembangunan Area Outdoor Restauran
  6. Revitalisasi Sebagian Bangunan Sayap Barat Daya dan Bangunan Sayap Barat Laut sebagai Art Space
  7. Pembangunan Area Outdoor Art Space dan Outbond

Pembangunan Area Privat:

  1. Pembangunan Meeting Room
  2. Revitalisasi Sebagian Bangunan Sayap Barat Daya dan Bangunan Sayap Tenggara sebagai Hotel
  3. Pembangunan Restoran Hotel
  4. Revitalisasi Bastion Timur, Reservoir Air, Ujung Kanan Sayap Barat Laut, dan Reruntuhan 1 Unit Bangunan Kantor untuk Area Khusus Penelitian dan Ilmu Pengetahuan
Ketersediaan Pasar

Trend kunjungan wisatawan di Kabupaten Semarang, secara total mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Wisatawan Nusantara tidak pernah mengalami surat, sedangkan setelah naik sangat signifikan pada tahun 2017, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2018 dan tahun 2019 sedikit menurun dampak dari kondisi ekonomi global yang melambat.

Wisatawan Mancanegara yang datang ke Kabupaten Semarang sebagian besar mengunjungi destinasi wisata budaya dan wisata buatan yang didalamnya memiliki daya tarik sejarah serta panorama alam yang indah. Sepanjang tahun 2018, terbanyak mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa dan di urutan kedua Kampoeng Kopi Banaran serta Candi Gedongsongo di urutan ketiga. Ketiganya merupakan destinasi wisata yang mengangkat unsur sejarah dan budaya dan masih dalam satu kawasan pengembangan pariwisata kabupaten.

Menyulap Benteng Willem I Ambarawa Willem Ford 1 menjadi kawasan wisata budaya yang diintegrasikan dengan keberadaan hotel dalam benteng, restoran, kawasan paint ball area, serta fasilitas pendukung lainnya menjanjikan pengalaman yang sangat unik bagi pengunjungnya. Bukan hanya sekedar berwisata, kawasan ini menawarkan wisata staycation yang menyenangkan dengan menginap di hotel berupa bangunan benteng. Pengalaman menginap pada nuansa masa lalu memberikan sensasi lorong waktu menuju era dimana Benteng Willem masih digunakan sebagai tempat tinggal kelompok militer kolonial di masa penjajajahan. Selain mengoptimalkan kawasan ini sebagai wisata budaya yang mendidik sekaligus menghibur, pengembangan pariwisata di kawasan ini akan memberikan peluang besar bagi pengembangan ekonomi bagi warga sekitar.

Luas Lahan "144.361 m2"
Sumber Air

Air merupakan hal yang vital bagi manusia dimanapun berada, tidak terkecuali dalam kawasan wisata. Oleh karena itu, pengadaan sumber air, jaringan air, dan jaminan pasokan air dalam kawasan wisata merupakan salah satu hal sangat diperhatikan dalam perencanaan pembangunan lokasi wisata.  Pengadaan sumber air untuk kawasan wisata Benteng Willem I Ambarawa berasal dari sumur yang berada di kawasan tersebut. Kemudian air yang telah dipompa dari sumur ditampung kedalam tanki penyimpanan air dan didistribusikan melalui pipa pipa ke berbagai spot di kawasan wisata Benteng Willem I Ambarawa

Kelistrikan

Jaringan distribusi listrik menuju lokasi bangunan Benteng Willem I Ambarawa sudah ada, karena sebelumnya lokasi ini dijadikan sebagai Lembaga Pemasyarakatan (LP) kelas 2 A Ambarawa yang sebelumnya sudah menggunakan energi listrik, sehingga tidak perlu melakukan pengadaan gardu distribusi yang baru

Telekomunikasi

Jaringan Telkom