Pembangunan Docking Kapal

Proyek Prospektif

Latar Belakang :

Industri kelautan merupakan pilar penting bagi perekonomian Indonesia. Salah satu daerah yang memiliki sektor kelautan cukup baik di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang. Potensi kelautan Kabupaten Rembang cukup signifikan dalam industri perkapalan, terutama berkat lokasinya yang strategis di pesisir utara Jawa Tengah, yang mempermudah akses di area Laut Jawa. Lokasi ini memberikan keuntungan untuk mengembangkan fasilitas docking kapal karena Rembang dikenal dengan tradisi maritimnya yang kuat. Perkembangan aktivitas perikanan dan pelayaran di Rembang menciptakan kebutuhan fasilitas pemeliharaan, perbaikan, dan pembuatan kapal untuk mendukung ekonomi masyarakat pesisir yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan.

Sebagian besar penduduk pesisir Rembang bergantung pada perikanan sebagai sumber penghidupan. Oleh karena itu, adanya fasilitas docking kapal sangat penting untuk menunjang operasional kapal nelayan dan kapal-kapal kecil lainnya. Fasilitas ini dapat membantu memperpanjang usia kapal serta menjaga efisiensi operasionalnya sehingga tangkapan ikan dan distribusi hasil perikanan dapat berlangsung dengan lebih optimal. Selain itu, keberadaan docking kapal di Rembang berpotensi menarik minat investor di sektor perkapalan dan membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan kapal.

Pengembangan fasilitas docking kapal juga sejalan dengan program pemerintah daerah yang ingin memperkuat sektor ekonomi kelautan. Pemerintah melihat adanya potensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui industri ini, mengingat permintaan akan layanan perawatan kapal terus meningkat setiap tahun. Dengan adanya fasilitas docking, Rembang memiliki peluang memperluas layanan perkapalan, tidak hanya untuk nelayan lokal tetapi juga bagi kapal dari daerah sekitar yang membutuhkan perawatan.

Selain dampak ekonomi, keberadaan docking kapal juga mendukung sektor pariwisata, khususnya wisata bahari. Fasilitas docking yang modern dan terkelola baik dapat menarik wisatawan yang tertarik dengan industri maritim dan memperkuat citra Kabupaten Rembang sebagai pusat kegiatan maritim di pesisir utara Jawa Tengah.

Pemerintah daerah telah mengupayakan peningkatan infrastruktur seperti akses jalan ke area pesisir, penyediaan listrik, dan fasilitas pendukung lainnya untuk mempermudah pembangunan docking kapal. Kerja sama dengan pihak swasta dan investor diharapkan dapat mempercepat realisasi proyek ini, mengingat besarnya potensi industri perkapalan yang dimiliki Kabupaten Rembang.

Nilai Investasi : Rp 22.387.053,827
Skema Investasi :

Build Operate Transfer (BOT) maksimal kerjasama 20 tahun

Kondisi Saat Ini :

Kesimpulan dari Studi Kelayakan Investasi Pendirian Docking Kapal di Kabupaten Rembang ini adalah sebagai berikut:

1. Aspek Hukum

Investasi berjalan legal dengan mematuhi Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan Bisnis. Dengan demikian dari aspek hukum Investasi Pendirian Docking Kapal layak untuk dilaksanakan.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran

Permintaan terhadap jasa docking kapal semakin meningkat karena peningkatan jumlah armada kapal nelayan di Kabupaten Rembang yang berdampak pada kebutuhan perawatan rutin dan perbaikan kapal. Pasar potensial meliputi kapal nelayan penangkap ikan. Dengan strategi pemasaran 7P yang efektif, usaha ini memiliki prospek pasar yang menjanjikan sehingga analisis pasar dan pemasaran layak untuk dilaksanakan.

3. Aspek Teknis

Pendirian docking kapal di Desa Bonang Kecamatan Lasem dengan teknologi Multi Lifting Winch dirancang secara terstruktur sehingga dapat efisiens dan efektif dalam menjalankan operasional docking kapal. Dari sisi Aspek Teknis investasi pendirian docking kapal layak untuk dilaksanakan.

4. Aspek Manajemen

Aspek manajemen dalam usaha Pendirian Docking Kapal menunjukkan kelayakan yang tinggi, didukung oleh struktur organisasi yang jelas, perencanaan matang, pengelolaan SDM berkualitas sesuai sertifikasi kpetensi dalam perkapalan, sistem operasional yang terkontrol, serta manajemen risiko yang baik.

5. Aspek Keuangan

Investasi ini memerlukan investasi awal yang cukup besar, terutama untuk pengadaan fasilitas docking kapal. Analisis kelayakan dari sisi keuangan yang menunjukkan NPV, IRR yang lebih besar dari biaya modal serta pay back periode yang tidak terlampau lama dari umur ekonomis, maka Investasi Pendirian Docking Kapal layak secara finansial.

Dengan pengelolaan yang baik, investasi Pendirian Docking Kapal di Kabupaten Rembang dapat dinilai layak dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Rembang. Dimasa yang akan datang pengembangan usaha dapat dilakukan dengan berbagai inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan galangan kapal. Dengan demikian dapat direkomendasikan bahwa Investasi Pendirian Docking kapal layak dilaksanakan baik dari aspek finansial maupun nonfinansial.

Ruang Lingkup Proyek :

Sesuai dengan bobot kerja, produktivitas, kapasitas, sarana pokok, fungsional, sarana penunjang serta sarana pengembangan dan agar dapat berfungsi sesuai peranannya. Pengadaan fasilitas docking Bagi Unit Perahu Armada Perikanan yang berkelanjutan perlu dipertimbangkan secara seksama, yaitu masalah infrastruktur yang perlu paling awal diadakan demi kelangsungan efektivitas dan efisiensi modal dan manajemen serta hasil kinerja akhir.

Infrastruktur dalam hal ini dapat diartikan sebagai sistem fisik yang berupa penyediaan sarana-prasarana, bangunan, pengairan, fasilitas-fasilitas pendukung lainnya sehingga infrastruktur dapat diletakkan sebagai katalisator diantara proses produksi suatu jenis usaha manusia (dalam hal fasilitas docking), pasar dan konsumen, ada yang mendefinisikan bahwa infrastruktur adalah merupakan fasilitas-fasilitas atau struktur dasar, peralatan (pelengkap/penunjang), instalasi-instalasi yang dibangun guna mengoptimalkan fungsi dari system yang dikehendaki. Dengan kata lain bahwa infrastruktur adalah merupakan aset fisik yang dirancang pada suatu sistem agar dapat memberikan pelayanan terhadap kebutuhan-kebutuhan usaha yang dikehendaki oleh manusia (dalam ini pengadaan fasilitas docking).

Infrastruktur fasilitas docking dalam hal ini sangat ditentukan oleh struktur tanah di kawasan pesisir sekitarnya. Perencana fasilitas docking paling tidak harus mengenal benar beberapa tipe Topografi dan tekstur tanah dan ekosistem yang ada di lokasi kawasan pesisir tersebut, karena fasilitas docking yang akan di adakan/dikelola di suatu kawasan pesisir tertentu secara tidak langsung harus dapat memberi kemudahan interaksi antara aktivitas pengelolaan sarana docking dengan lahan dan ekosistem yang ada di kawasan tersebut pekerjaan docking perahu atau kapal dapat mencapai produktivitas yang optimal jika perencanaan (Planned Docking) yang dibuat sebelumnya dapat memberi kemudahan pengendalian/pengelolaan sehingga sarana prasarananya harus dirancang dengan mempertimbangkan berbagai aspek pendukung yang ada, meliputi :

  1. Kemudahan pencapaian dan transportasi.

  2. Sirkulasi air/pasang-surut air

  3. Desain docking.

  4. Topografi dan Tekstur tanah dasar (plataran fasilitas docking).

  5. Keamanan kerja.

  6. Keselamatan kerja.

  7. Hygiene dan Sanitasi Kawasan (lingkungan).

  8. Ekosistem yang ada di sekitarnya.

  9. Kemudahan pengadaan sarana-prasarana penunjang.

Dari Hasil studi dan kajian terhadap berbagai macam type Docking, disimpulkan type yang paling sesuai untuk fasilitas docking di Desa Kebloran Kecamatan Kragan adalah Multi Lifting Winch, Docking type ini adalah merupakan modifikasi dan inovasi baru penerapan sistem docking, dimana jika dibanding dengan tipe docking lain jauh lebih efektif dan efisien. Daya tampung type docking ini lebih banyak dibanding dengan tipe lainnya dan pengadaan peralatannya pun jauh lebih murah, karena pembiayaannya dapat ditekan, maka pemilihan type Docking yang ideal sangat dimungkinkan ditetapkan dengan memanfaatkan type Multi Lifting Winch.

&nbsp

Ketersediaan Pasar :

-

Luas Lahan : 1,239 Ha
Sumber Air :

Sejalan dengan perwujudan struktur ruang RTRWK maka penyelenggaraan urusan bidang pekerjaan umum Kabupaten Rembang seyogyanya terus melanjutkan mendorong peningkatan layanan air bersih dan irigasi, program pembangunan sungai terpadu, pembangunan embungembung, serta peningkatan prasarana sarana drainase dan air limbah

Kelistrikan :

Keberadaan PLTU Sluke di Kabupaten Rembang menjadi pilar penting dalam mendukung kebutuhan kelistrikan di wilayah ini, terutama bagi sektor industri strategis seperti docking kapal. Dengan kapasitas terpasang sebesar 2 x 315 MW, PLTU Sluke mampu menyuplai listrik dalam jumlah besar secara stabil. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri bagi pengembangan industri di Rembang, mengingat suplai energi yang andal merupakan salah satu syarat utama dalam mendukung aktivitas operasional yang memerlukan daya tinggi, seperti penggunaan mesin slipway, crane, serta alat berat lainnya di fasilitas docking kapal

Telekomunikasi :

Ketersediaan jaringan telekomunikasi yang andal menjadi faktor penting dalam mendukung pembangunan fasilitas docking kapal di Bonang, Lasem, Rembang. Berdasarkan tinjauan, kecepatan internet di wilayah ini berada pada kategori memadai dengan rata-rata kecepatan 4G LTE mencapai 10-20 Mbps. Kecepatan ini cukup untuk mendukung komunikasi operasional seperti koordinasi harian dan pelaporan digital. Namun, untuk kebutuhan teknologi yang lebih kompleks, seperti sistem manajemen berbasis cloud atau perangkat IoT (Internet of Things), optimalisasi penggunaan jaringan yang sudah ada dapat dilakukan agar aktivitas operasional lebih efisien dan stabil

Jaringan Jalan :

Jaringan transportasi menjadi salah satu tantangan utama di dalam membangun bisnis docking kapal khususnya pada lokasi yang dipilih di daerah Desa Bonang, Kecamatan Lasem adalah salah satu kawasan yang memiliki dua keunggulan, yaitu:

1. Lokasi yang dekat dengan wilayah Pantai Utara Jawa dengan kemiringan garis pantai yang tepat dan tidak adanya ranjau laut sesuai

dengan peta maritim TNI AL.

2. Desa Bonang juga dilalui Jalan Nasional Pantura yang melintasi Jakarta – Surabaya sehingga akses darat pun memiliki kelebihan

dibanding lokasi docking kapal lainnya. Hal ini menjadi penting karena seringkali terdapat kendala di dalam pengiriman spare part kapal yang diambil dari darat.